Jaring Laba-laba adalah jaring tiga dimensi Jaring Laba-laba adalah jaring tiga dimensi

Jaring Laba-laba adalah jaring tiga dimensi

Jaring-jaring Tiga-Dimensi
Jaring-jaring tiga dimensi memiliki struktur yang lebih rumit dibanding jaring-jaring dua dimensi. Sementara jaring dua dimensi terletak dalam satu bidang datar, jaring tiga dimensi merupakan struktur tiga dimensi yang rumit. Jaring dari jenis ini mirip sebuah tumpukan bola-bola wool. Karenanya lebih sukar diurus dibanding jaring dua dimensi. Jika jaring menangkap serangga-serangga kecil atau parasit-parasit yang tak berarti, maka banyak pekerjaan yang harus dilakukan laba-laba pemilik jaring. Karena alasan inilah laba-laba ini membuat jaring di tempat yang jauh dari gangguan semacam ini.


Jaring laba-laba memiliki perencanaan tanpa salah dalam segala segi.
Salah satu laba-laba yang menggunakan jaring semacam ini adalah laba-laba Black Widow. Dalam jaring yang memiliki keunggulan arsitektural ini terdapat pula suatu perangkap mekanis. Perangkap ini membentuk bola sutera yang rapat dan lengket. Bola jaring ini diikatkan ke tanah dengan benang-benang yang tidak begitu kuat. Segera setelah mahluk bergerak melekat pada jaringnya, benang-benang pengikat ini putus, dan bola jaring ini karenanya tidak terikat lagi ke tanah. Kemudian, laba-laba segera menarik perangkap tersebut ke atas menuju jaring tiga-dimensi, dan membunuh mangsanya yang telah mati kutu.

Kita harus melihat secara saksama rencana serta cara yang digunakan laba-laba ini dalam membuat perangkapnya, karena nampak sekali terdapatnya unsur kecerdasan yang terlibat dalam perencanaan jaring tersebut. Dengan ataupun tanpa perangkap mekanis, pada jaring-jaring tiga-dimensi digunakan cara yang sama untuk memperlambat gerakan terbang mangsanya.

Penerapannya nampak secara khusus pada kerangka rencana yang menggunakan banyak benang-benang lemah. Ketika serangga tertangkap, benang-benang lemah ini melesak. Karena energi gerak dari serangga tersebut terserap oleh melesaknya benang-benang, kecepatannya menjadi berkurang. Selanjutnya, benang-benang penangkap menjerat serangga yang menggeliat.


Laba-laba Linyphia me-mintal jaring dalam bentuk tempat tidur gantung (dae-rah putih di bagian bawah). Jaring disangkutkan kepada tanaman dengan benang pada bagian puncak dan ba-gian bawah. Serangga yang tertangkap pada benang di bagian atas, jatuh ke dalam. (atas)

Sebagian jaring tiga dimen-si mempunyai konstruksi se-perti kubah. Laba-laba da-pat mengidentifikasi secara pasti bahkan seekor serang-ga kecil yang tertangkap di dalam konstruksi yang rumit ini melalui getaran yang di-timbulkannya.
Tentu saja laba-laba ini tidak belajar sendiri bagaimana membuat jaring-terencana tanpa cacat ini setelah menjalani apa yang disebut periode evolusi. Seperti mahluk hidup lainnya, laba-laba mematuhi perintah Tuhan. Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah menyerukan hal ini dalam ayat suciNya " segala yang di langit dan di bumi, secara sukarela ataupun terpaksa, tunduk kepadaNya. Dan kepadaNya lah mereka akan dikembalikan". (Surat Ali Imran:83)