Untuk menjadi perangkap yang efektif, jaring
laba-laba tidak cukup hanya bersifat lengket atau terbuat dari
benang-benang dengan karakteristik yang berbeda-beda. Misalnya, jaring
tersebut harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menangkap
serangga yang sedang terbang. Jika kita andaikan serangga yang
tertangkap jaring sebagai peluru kendali, maka menghentikan serangganya
saja tidak lah cukup. Mangsa yang tertangkap jaring harus dibuat tidak
bergerak sehingga laba-laba dapat mendekatinya dan menggigitnya.
Menangkap peluru kendali dan menghentikannya bukan lah pekerjaan yang
mudah.
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, ....” (QS. Huud, 11: 6) ! |
Selain kuat, benang-benang yang membentuk jaring
laba-laba juga elastik. Namun tingkat elastisitasnya pada
masing-masing daerah berbeda. Elastisitas ini penting untuk
alasan-alasan berikut ini:
" Jika tingkat elastisitasnya lebih rendah dari yang diperlukan, serangga yang terbang menuju jaring akan terpental balik seperti menubruk sebuah pegas yang keras.
" Jika tingkat elastisitasnya lebih tinggi dari yang diperlukan, serangga akan memolorkan jaring, benang-benang lengket akan menempel satu sama lain dan jaring tersebut akan kehilangan bentuknya.
" Pengaruh angin telah masuk dalam perhitungan elastisitas benang. Jadi, jaring yang teregang oleh angin dapat kembali ke bentuk semula.
" Tingkat elastisitas juga sangat berhubungan dengan benda yang melekat pada jaring. Sebagai contoh, jika jaring melekat pada tumbuhan, elastisitasnya harus mampu menyerap setiap gerakan yang disebabkan tumbuhan tersebut.
Benang-benang penangkap yang terjalin berbentuk spiral letaknya saling berdekatan satu dengan lainnya. Ayunan kecilpun dapat saling melekatkan satu dengan lainnya, dan menyebabkan celah-celah pada medan perangkap. Itulah sebabnya benang-benang penangkap yang lengket dan berelastisitas tinggi ini terletak di atas benang-benang kering yang berelastisitas rendah. Ini untuk mencegah potensi terbentuknya celah untuk lolos.
Seperti telah kita lihat, pada setiap segi jaring dapat kita lihat suatu keajaiban struktural. Hal ini sekali lagi mengungkapkan betapa bodohnya teori evolusi itu. Mustahil sekali suatu kejadian kebetulan dapat mengajarkan kepada laba-laba cara menciptakan sifat redam-kejut pada jaringnya. Tuhan lah yang menganugrahinya kemampuan ini. Dia lah yang membuatnya mampu menunjukkan perilaku fungsional.
Dia lah Allah - Pencipta, Pembuat, dan Pemberi bentuk. Baginya semua nama-nama yang baik. Segala yang di langit dan di bumi bertasbih kepadaNya. Dia Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (Surat Al-Hashr:24)
" Jika tingkat elastisitasnya lebih rendah dari yang diperlukan, serangga yang terbang menuju jaring akan terpental balik seperti menubruk sebuah pegas yang keras.
" Jika tingkat elastisitasnya lebih tinggi dari yang diperlukan, serangga akan memolorkan jaring, benang-benang lengket akan menempel satu sama lain dan jaring tersebut akan kehilangan bentuknya.
" Pengaruh angin telah masuk dalam perhitungan elastisitas benang. Jadi, jaring yang teregang oleh angin dapat kembali ke bentuk semula.
" Tingkat elastisitas juga sangat berhubungan dengan benda yang melekat pada jaring. Sebagai contoh, jika jaring melekat pada tumbuhan, elastisitasnya harus mampu menyerap setiap gerakan yang disebabkan tumbuhan tersebut.
Benang-benang penangkap yang terjalin berbentuk spiral letaknya saling berdekatan satu dengan lainnya. Ayunan kecilpun dapat saling melekatkan satu dengan lainnya, dan menyebabkan celah-celah pada medan perangkap. Itulah sebabnya benang-benang penangkap yang lengket dan berelastisitas tinggi ini terletak di atas benang-benang kering yang berelastisitas rendah. Ini untuk mencegah potensi terbentuknya celah untuk lolos.
Seperti telah kita lihat, pada setiap segi jaring dapat kita lihat suatu keajaiban struktural. Hal ini sekali lagi mengungkapkan betapa bodohnya teori evolusi itu. Mustahil sekali suatu kejadian kebetulan dapat mengajarkan kepada laba-laba cara menciptakan sifat redam-kejut pada jaringnya. Tuhan lah yang menganugrahinya kemampuan ini. Dia lah yang membuatnya mampu menunjukkan perilaku fungsional.
Dia lah Allah - Pencipta, Pembuat, dan Pemberi bentuk. Baginya semua nama-nama yang baik. Segala yang di langit dan di bumi bertasbih kepadaNya. Dia Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (Surat Al-Hashr:24)