Benang di Bawah Mikroskop


Sebagaimana akan terlihat dari gambar perbesaran 200 kali di kanan, benang yang kering ini (dari laba-laba cribellate) ter-bentuk dengan berkumpulnya ratusan benang kering mikro. Sutera ini sudah lengket tanpa dilapisi dengan cairan apa pun. Sifat lengketnya terjadi berkat penyisiran yang dilakukan laba-laba saat memintal suteranya. Penyisiran ini, yang dilakukan dengan sebuah sisir halus yang terdapat pada garis di kaki be-lakangnya, memperbesar be-nang. Pengembangan ini ha-nya dapat terlihat di bawah perbesaran 1000 kali dan efek elektrostatis yang diciptakan memberi benang sifat perang-kapnya. Mustahil sifat-sifat tak bercela ini muncul sebagai ha-sil dari peristiwa kebetulan, se-bagaimana diklaim oleh para evolusionis. Allah menciptakan laba-laba, lengkap dengan sis-tem yang menakjubkan ini.
Gambar kiri menunjuk-kan benang penangkap dari seekor laba-laba ecribellate, seperti A. diadematus, yang diper-besar 100 kali. Lapisan encer yang memberikan benang sifat lengketnya tampak di sini sebagai tetes-tetes kecil. Pada gambar kedua, dengan perbesaran 300 kali, tampak benang-benang tergulung seperti bola kabel. Tegangan per-mukaan di dalam ma-sing-masing tetesan ini menyatukan serat-serat inti, menciptakan suatu sistem mesin pengerek, yang terlihat dalam kondisi mengerut. Di bawah tekanan, sis-tem mengendur dan be-nang dapat meregang hingga panjang sekali.

Letak kelenjar sutera laba-laba ditemukan di daerah sekitar dasar perut laba-laba. Masing-masing kelenjar menghasilkan elemen yang berbeda. Beragam jenis benang sutera dihasilkan dari beragam kombinasi elemen-elemen dari kelenjar-kelenjar ini. Ada keserasian yang sangat tinggi di antara kelenjar-kelenjar tersebut. Selama proses produksi sutera, digunakan pompa-pompa dan sistem tekanan khusus yang canggih di dalam tubuh laba-laba. Sutera mentah yang diproduksi dikeluarkan dalam bentuk serat-serat melalui cerat-cerat pemintal (nosel) yang berfungsi seperti keran. Laba-laba dapat mengatur tekanan semprotan dari cerat-cerat ini sesuai dengan keinginannya. Ini merupakan ciri yang sangat penting karena dengan cara inilah pembentukan molekul-molekul yang membentuk keratin mentah diubah. Dengan mekanisme kendali pada katup-katup tersebut; diameter, daya tahan, dan elastisitas benang dapat diubah saat pembuatan. Maka benang dapat dibentuk dengan karakteristik yang dikehendaki tanpa harus mengubah komposisi kimianya. Jika dikehendaki perubahan yang lebih besar pada benang, kelenjar lain harus bekerja. Benang-benang sutera halus yang dihasilkan, dengan berbagai keistimewaannya, dibentuk sesuai keinginan dengan menggunakan kaki-kaki belakang secara piawai.


Setiap laba-laba menghasil-kan sutera dengan berma-cam-macam sifat untuk fung-si-fungsi yang sesuai. Laba-laba yang dikenal sebagai A. diadematus dapat membuat sutera dengan beragam kom-posisi asam amino. Laba-laba menggunakan kelenjar perut dan katup untuk menghasil-kan tujuh macam sutera. Be-nang-benang ini, yang lebih kuat dari baja dan lebih lentur dari karet dan merupakan salah satu material paling sempurna di muka bumi, dihasilkan di dalam tubuh laba-laba. Inilah seni cipta Allah, Dia yang menciptakan segala sesuatu dan Maha Mengawasi semua makhluk.

1.KELENJAR FLAGELLIFORM, 2. KELENJAR PENGUMPUL , 3. KELENJAR SILINDRIS, 4. KELENJAR AMPULLATE KECIL, 5. SETERA LUARAN YANG KUAT UNTUK KANTUNG TELUR, 6. KELENJAR PIRIFORM, 7. KELENJAR AMPULLATE BESAR, 8. KELENJAR ACINIFORM, 9. sPIRAL PEMBANTU , 10.TALI-GANTUNG 11. SUTERA STRUKTURAL, 12. SEMEN UNTUK SAMBUNGAN DAN TEMPELAN, 13. SUTERA DALAM YANG LEMBUT UNTUK KANTUNG TELUR, 14 PELAPIS ENCER , 15. SERAT-SERAT INTI DARI SPIRAL PENANGKAP
Perbandingan campuran antara elemen-elemen yang dihasilkan keenam kelenjar sangat penting. Sebagai contoh, jika benang lengket yang dibuat, dan jumlah bahan perekatnya tidak memadai, maka kemampuan untuk menangkap mangsa akan hilang. Jika bahan perekatnya terlalu banyak, daya-guna jaring akan berkurang. Untuk mencapai tujuan yang dikendaki, produk-produk kelenjar lain harus digunakan dengan kadar yang benar.


Penduduk setempat memanfaatkan benang dari laba-laba jaring bola emas untuk memancing, karena jaringnya sangat kuat. Warna keemasan jaring memperdayai lebah dan serangga dan menarik mereka ke dalamnya.
Hasil dari proses-proses ini adalah sutera laba-laba dengan beragam sifat, yang semuanya berbeda satu sama lain, dan mampu melayani berbagai fungsi. Sutera laba-laba begitu kuat sehingga ahli zoologi, Vollrath, mengungkapkannya dengan kata-kata berikut: "Sutera laba-laba lebih kuat dan lebih elastis dibanding Kevlar, sementara Kevlar adalah serat terkuat buatan manusia." Discover, How Spiders Make Their Silk, October 1998, p. 34

Ini hanya sebagian dari sifat khas sutera laba-laba. Tidak seperti Kevlar, bahan plastik kuat untuk pembuatan jaket anti peluru, sutera laba-laba dapat didaur ulang dan digunakan berkali-kali.

Hal yang paling penting di sini adalah bahwa produk yang paling sempurna di dunia ini, yang lebih kuat dari baja dan lebih elastik dibanding karet, di buat di dalam tubuh laba-laba. Pabrik tekstil terbesar dengan teknologi termaju, juga laboratorium kimia terlengkap dan termoderen sekalipun belum sanggup membuat bahan yang menyerupai sutera laba-laba. Lalu bagaimana seekor laba-laba mampu merencanakan bahan kimia yang begitu unggul? Setelah merencanakannya, bagaimana ia mengetahui sumber bahan mentah yang diperlukan untuk membuatnya? Bagaimana pula ia menentukan kadar keenam bahan dasarnya? Peralatan apa yang dipakainya untuk menentukan perbandingan bahan dasar tersebut?


Tetesan-tetesan halus pada permukaan benang terlihat di sini.
Tidak diragukan bahwa semua itu mustahil terjadi secara kebetulan, sebagaimana dinyatakan kaum evolusionis. Laba-laba tak akan mampu menciptakan sistem baru dalam tubuhnya sendiri. Mustahil ia dapat mengetahui sekonyong-konyong apa saja yang diperlukan lalu kemudian menempatkannya di dalam tubuhnya. Gagasan seperti itu jauh dari kenyataan ilmiah dan logika.

Jelas sistem yang mampu menghasilkan sutera dengan beragam keistimewaan itu tidak mungkin terjadi dengan sendirinya. Pernyataan seperti itu hanyalah omong-kosong belaka.

Tuhan, Pencipta langit dan bumi, lah yang menciptakan laba-laba dengan semua sistemnya yang halus dan rumit ini, Dia lah yang menciptakan segalanya tanpa cacat sedikit pun, dan Dia Maha Mengetahui atas segala mahlukNya.
…Tiada sekutu bagiNya di Kerajaan ini. Dia lah yang menciptakan segala sesuatu dan menentukannya dengan ukuran yang tepat. (Surat Al-Furqan:2)